Detail Cantuman Kembali

XML

UJI AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK DAUN PAKU LAUT (Acrostichum aureum) DARI KAWASAN GEOTERMAL DAN NON-GEOTERMAL TERHADAP Candida Albicans


UJI AKTIVITAS ANTIJAMUR EKSTRAK DAUN PAKU LAUT (Acrostichum aureum) DARI KAWASAN GEOTERMAL DAN NON-GEOTERMAL TERHADAP Candida Albicans

ABSTRAK

Paku laut (Acrostichum aureum L) merupakan tumbuhan paku yang dapat tumbuh di kawasan hutan mangrove dan dapat juga tumbuh di kawasan geotermal. Paku laut digunakan secara luas untuk mengobati berbagai penyakit
seperti luka, bisul, dan juga sebagai antijamur. Paku laut mengandung senyawa steroid, terpenoid, saponin, flavonoid, fenolik dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak daun paku laut dari kawasan geotermal dan non-geotermal dalam menghambat Candida albicans. Penelitian ini bersifat eksperimental laboratorium menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 4 perlakuan dan 6 ulangan. Perlakuan yaitu aquades sebagai kontrol negatif (P0), ekstrak daun paku laut geotermal (P1), ekstrak daun paku laut nongeotermal (P2) dan nistatin 50 mg/mL sebagai kontrol positif (P3) dan masing-masing dilakukan sebanyak 6 ulangan. Parameter yang diukur adalah diameter zona hambat terhadap pertumbuhan Candida albicans yang terbentuk pada setiap perlakuan. Hasil uji fitokimia terhadap ekstrak etanol daun paku laut Acrostichum aureum) yang tumbuh di kawasan geotermal dan non-geotermal keduanya mengandung metabolit sekunder berupa steroid, terpenoid, saponin, flavonoid, fenolik, dan tanin. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terbentuknya zona hambat di sekitar cakram. Hal ini menunjukkan ekstrak daun paku laut (Acrostichum aureum) dari kawasan geotermal dan non-geotermal belum mampu menghambat pertumbuhan Candida albicans.

Kata kunci : Acrostichum aureum, geotermal, antijamur, Candida albicans


Karya Tulis Ilmiah
Indonesia
2024
LOADING LIST...
LOADING LIST...